TIM GIZI UPTD PUSKESMAS BOTOLINGGO MELAKUKAN PENDAMPINGAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK/STUNTING KE RUMAH SAKIT

Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang  penanggulangannya tidak dapat dilaksanakan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja sehingga memerlukan dukungan lintas sektor. Mengingat penyebabnya sangat komplek, pengelolaan gizi buruk atau stunting memerlukan kerjasama yang komprehensif dari semua pihak.  Bukan hanya dari dokter maupun tenaga medis, namun juga pihak orang tua, keluarga, pemuka masyarakat, maupun agama dan pemerintah.

UPTD Puskesmas Botolinggo telah melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi masalah gizi di wilayahnya melalui berbagai program kegiatan penyuluhan kelompok pada ibu sasaran, pelacakan kasus balita gizi buruk atau stunting,  pemeriksaan kesehatan oleh dokter di Puskesmas, rujukan Balita gizi buruk ke Rumah Sakit,  pemberian obat cacing, pemberian suplement gizi serta pemberian PMT Pemulihan.  Namun diantara berbagai program tersebut yang  merupakan ujung tombak dalam penemuan kasus Balita Gizi Buruk atau stunting adalah program penjaringan serta investigasi Balita gizi buruk atau stunting yang dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui penimbangan Balita di  Posyandu pada setiap bulan dan melalui pemeriksaan di  Ponkesdes / Bidan Desa dan Puskesmas. Adapun jumlah kasus balita gizi buruk dan stunting di UPTD Puskesmas Botolinggo pada tahun 2023 ditemukan 1 kasus balita gizi buruk dan 20 kasus balita stunting. Dalam rangka percepatan penurunan stunting dan penganan segera kasus gizi buruk yang ditemukan di wilayah Kecamatan Botolinggo maka perlu dilakukan pendampingan rujukan pada balita gizi buruk atau stunting ke dokter spesialis anak sehingga dapat dilakukan penanganan secara dini terhadap Balita gizi buruk atau stunting yang  telah ditemukan melalui penjaringan.

Kegiatan pendampingan rujukan balita gizi buruk atau stunting ini dilaksanakan di 9 Desa di wilayah kecamatan Botolinggo pada bulan Maret – November 2024. Dengan output kegiatan yaitu, diperolehnya pelayanan yang komprehensif pada balita gizi buruk atau stunting, diperolehnya data antropometri balita gizi buruk atau stunting, diketahui faktor resiko balita gizi buruk atau stunting, dan ditentukan cara penanganan balita gizi buruk atau stunting.

Share Berita Ini